Assalamualaikum, selamat malam bulan dan bintang , selamat malam hujan dan selamat malam juga buat semua sahabat-sahabatku , sudah siap kah untuk mendengarkan topik malam ini ? mohon disimak dengan baik yah ceritanya, semoga ada manfaat yang didapat dari cerita ini .. semoga saja ..
kali ini saya ingin bercerita tentang kehidupan saya , yang mungkin bisa menjadi bahan pembelajaran untuk kita semua .saya terlahir dari rahim seorang ibu yang kuat dan tangguh dalam menjalani semua proses yang dinamakan kehidupan .saat saya terlahir dan bernafas didunia ini semua begitu terlihat damai dan menyenangkan , apalagi ketika Ayah masih megendongku dengan hangat dipelukkannya dan ketika ibuku memberi belaian hangatnya kepadaku . beginilah penggambaran momment dimana kehangatan seorang Ayah sekaligus ibu saya dapatkan tapi itu semua tidak berlangsung lama , mungkin waktu itu adalah waktu yang tak akan pernah kembali lagi dalam hidup saya . seketika semua menjadi hampa .saat Ayah saya mengidap penyakit cukup kronis.Ada sel-sel yang berkembang tidak pada batas kenormalan (abnormal) dalam otak ayah , hingga membuatnya harus kehilangan penglihatan dan yang paling membuat ayah sedih ayah tak bisa melihat anak dan istrinya lagi .
ibu dan saya , kami adalah satu tim , tim yang harus membuat ayah kuat menjalani proses kehidupan (iya,walaupun saya saat itu masih berumur 3 tahun dan mungkin umur itu tidak layak untuk dilibatkan menjadi bagian dari tim) . diwaktu itu alat kedokteran tidaklah secanggih sekarang , alat- alat dokter tidak bisa mengobati ayah alat-alat itu hanya bisa meringankan keadaan ayah ,tapi alat- alat itu tidak mengembalikan penglihatan Ayah, koma inilah saat-saat saya merasa Ayah akan meninggalkanku lebih jauh dari biasanya naluri kecilku yang mengatakan itu
ibu tidak berdiam melihat kondisi ayah pengobatan demi pengobatan ia cari untuk suami tercinta , ibu tidak peduli akan uang yang harus ia keluarkan . ibu mengatakan kepada saya " Berapapun uangnya akan ibu keluarkan untuk ayah mu nak , supaya ia sembuh ! " Begitulah ujar ibu yang tangguh .saat itu saya begitu lugu dan masih merengek nangis melihat Ayah yang biasanya menemani jalan saya, tetapi kini ia hanya terdiam diatas kasur dan tidak bisa mengajakku kembali main di taman . dokter ternama pada waktu itupun berhasil ibu dapatkan . saat itu ibu merasa masih ada jalan untuk membuat ayah sembuh ketika ia mendapatkan dokter ternama yang biasa mengobati pernyakit-penyakit seperti ayah.
kembali lagi manusia hanya bisa ikhtiar , apapun yang terjadi tidak lain atas kehendakNya ." tak ada yang bisa melawan takdir " . kondisi ayah setelah ditangani oleh dokter ternamapun terlihat lebih baik . semua keluarga merasa senang akan kabar ayah yang makin membaik . tapi , itu tidak bertahan lama . Ayah kembali jatuh pingsan akibat penyakitnya bahkan lebih parah dari biasanya . kali ini yang membuat air mata ibu tangguh akhirnya meneteskan air mata karena melihat ayah makin tak berdaya didalam ruang ICU . kala itu hidup ayah tergantung sekali pada alat-alat rumah sakit . tak terbayangkan oleh saya apabila alat-alat itu tidak ada karena beberapa bulan ayah saya hidup bergantung pada alat- alat itu .
.
Read More
kali ini saya ingin bercerita tentang kehidupan saya , yang mungkin bisa menjadi bahan pembelajaran untuk kita semua .saya terlahir dari rahim seorang ibu yang kuat dan tangguh dalam menjalani semua proses yang dinamakan kehidupan .saat saya terlahir dan bernafas didunia ini semua begitu terlihat damai dan menyenangkan , apalagi ketika Ayah masih megendongku dengan hangat dipelukkannya dan ketika ibuku memberi belaian hangatnya kepadaku . beginilah penggambaran momment dimana kehangatan seorang Ayah sekaligus ibu saya dapatkan tapi itu semua tidak berlangsung lama , mungkin waktu itu adalah waktu yang tak akan pernah kembali lagi dalam hidup saya . seketika semua menjadi hampa .saat Ayah saya mengidap penyakit cukup kronis.Ada sel-sel yang berkembang tidak pada batas kenormalan (abnormal) dalam otak ayah , hingga membuatnya harus kehilangan penglihatan dan yang paling membuat ayah sedih ayah tak bisa melihat anak dan istrinya lagi .
ibu dan saya , kami adalah satu tim , tim yang harus membuat ayah kuat menjalani proses kehidupan (iya,walaupun saya saat itu masih berumur 3 tahun dan mungkin umur itu tidak layak untuk dilibatkan menjadi bagian dari tim) . diwaktu itu alat kedokteran tidaklah secanggih sekarang , alat- alat dokter tidak bisa mengobati ayah alat-alat itu hanya bisa meringankan keadaan ayah ,tapi alat- alat itu tidak mengembalikan penglihatan Ayah, koma inilah saat-saat saya merasa Ayah akan meninggalkanku lebih jauh dari biasanya naluri kecilku yang mengatakan itu
ibu tidak berdiam melihat kondisi ayah pengobatan demi pengobatan ia cari untuk suami tercinta , ibu tidak peduli akan uang yang harus ia keluarkan . ibu mengatakan kepada saya " Berapapun uangnya akan ibu keluarkan untuk ayah mu nak , supaya ia sembuh ! " Begitulah ujar ibu yang tangguh .saat itu saya begitu lugu dan masih merengek nangis melihat Ayah yang biasanya menemani jalan saya, tetapi kini ia hanya terdiam diatas kasur dan tidak bisa mengajakku kembali main di taman . dokter ternama pada waktu itupun berhasil ibu dapatkan . saat itu ibu merasa masih ada jalan untuk membuat ayah sembuh ketika ia mendapatkan dokter ternama yang biasa mengobati pernyakit-penyakit seperti ayah.
kembali lagi manusia hanya bisa ikhtiar , apapun yang terjadi tidak lain atas kehendakNya ." tak ada yang bisa melawan takdir " . kondisi ayah setelah ditangani oleh dokter ternamapun terlihat lebih baik . semua keluarga merasa senang akan kabar ayah yang makin membaik . tapi , itu tidak bertahan lama . Ayah kembali jatuh pingsan akibat penyakitnya bahkan lebih parah dari biasanya . kali ini yang membuat air mata ibu tangguh akhirnya meneteskan air mata karena melihat ayah makin tak berdaya didalam ruang ICU . kala itu hidup ayah tergantung sekali pada alat-alat rumah sakit . tak terbayangkan oleh saya apabila alat-alat itu tidak ada karena beberapa bulan ayah saya hidup bergantung pada alat- alat itu .
.