Share a lot of things that are useful to many people

Jumat, 23 Mei 2014

Penerapan ergonomi yang ideal saat bekerja


A. PENGERTIAN ERGONOMI

Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain:
  • Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, A., 1981).
  • Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka. dkk, 2004).
  • Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja (Nurmianto, 1996).
  • Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 1987).
  • Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (OSHA, 2000).
Dari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.


B.        Ruang lingkup ergonomi
Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang  menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik.
Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya. Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.
Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah pengenalan dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pekerja (Oborne, 1955).

 
PERMASALAHAN ERGONOMI YANG  TERJADI SAAT BEKERJA
Office ergonomics menjadi suatu isu baru di tempat kerja perkantoran. Penggunaan komputer yang semakin intens tiap hari, mulai di kantor hingga di rumah, membuat isu ini semakin hangat. Data menunjukkan bahwa semakin banyak pekerja yang menderita keluhan nyeri punggung bawah (low back pain, LBP) dan sakit pada pergelangan tangan (carpal tunnal syndrome, CTS). Berbagai survei baik di Indonesia maupun luar negeri menunjukkan bahwa hampir 50-60% karyawan kantor melaporkan keluhan yang tidak biasa pada bagian tubuhnya sesudah bekerja komputer di kantor. Jika dibiarkan, berbagai keluhan akan memburuk menjadi sakit atau gangguan. Setiap kasus LBP atau CTS akan berdampak finansial bagi perusahaan, mulai dari biaya medis, cuti, dan sangat mungkin menggangu kelancaran bisnis perusahaan. Karyawan yang menderita LBP dan CTS sangat mungkin mengalami pengurangan kemampuan bekerja seperti sedia kala. Berbagai keluhan para pekerja kantor dapat dipastikan karena kondisi tempat kerja komputer saat ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi, mulai dari penempatan monitor, ketinggian monitor, penempatan keyboard dan mouse. Untuk itu pengetahuan dan kemampuan praktis office ergonomics diperlukan oleh setiap karyawan, terutama mereka yang bertanggung jawab dalam penataan tempat kerja perkantoran.
Saat tubuh melakukan pekerjaan melebihi kapasitas fisik dari otot, tendon, ligamen, sendi syaraf, urat nadi atau tulang, hal yang memungkinkan terjadi adalah cidera otot rangka (Musculoskeletal Disorder / MSDs). Cidera ini dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh dengan gejala hampir sama yaitu munculnya rasa sakit ketika bergerak dan diam, pembengkakan organ tubuh tertentu, keterbatasan jangkauan / gerak, sampai pada mati rasa. Bekerja secara terus menerus di depan komputer terdapat sejumlah faktor resiko yang dapat menyebabkan gangguan pada sisteim otot rangka karena mengerjakan pekerjaan secara berulang-ulang (repetitif), postur tubuh yang tidak normal, kurang istirahat. Gangguan ini diawali dengan gejala pegal-pegal dan kemudian rasa nyeri ringan, setelah terakumulasi dalam waktu yang lama rasa nyeri akan terasa dalam waktu yang lama.
Description: 1
Untuk menghindari gangguan-gangguan tersebut bekerja di depan komputer harus menerapkan prinsip-prinsip ergonomi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Pengaturan tempat kerja
• Penggunaan Kursi
• Penggunaan Keyboard dan Mouse
• Pengaturan Monitor
• Istirahat Sejenak (Break)
Pengaturan Tempat Kerja Mengatur tempat kerja seperti posisi dokumen, telepon, mouse sangat penting untuk mencegah cidera otot.
         Description: 2
Ilustrasi diatas sekilas merupakan tempat kerja yang tertata, namun masih belum memenuhi prinsip ergonomi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menata tempat kerja adalah :
• Atur meja, sedemikian rupa sehingga sesuai dengan posisi tubuh kita agar bekerja dengan nyaman, apabila meja terlalu pendek dapat di tinggikan, dan apabila terlalu tinggi maka kursi yang harus dinaikkan.
• Apabila sering menerima telepon, dekatkan telepon agar mudah diraih oleh tangan kita, penggunaan headset direkomendasikan dalam hal ini.
“Menerima telepon dengan menjepit gagang telepon antara telinga dan pundak , dapat berakibat gangguan otot leher”
• Jika sering membaca file/naskah letakkan sedekat mungkin dengan monitor, menyalin naskah dengan sering melihat kekiri / kekanan yang terlalu jauh dari monitor dapat mempercepat kelelahan di leher.
Kursi
Kursi merupakan komponen penting dalam ergonomi bekerja di depan komputer, beberapa hal prinsip umum untuk kursi ergonomi adalah :
• 5-roda pada kaki, agar kursi stabil dan mudah digerakkan
• Posisi kursi (seat pan) dapat dinaikkan dan diturunkan
• Pelindung punggung, melindungi punggung bagian atas dan bawah, yang dapat diatur posisinya.
• Pelindung lengan, yang dapat dinaikkan dan diturunkan
Gambar dibawah adalah ilustrasi dari kursi ergonomis yang dilengkapi dengan pelindung punggung (back rest) dan pelindung lengan (arm rest)
Description: 3
Agar terhindar dari gangguan otot, terutama punggung atas dan bawah berikut adalah cara duduk yang benar :
• Atur penyangga punggung dengan sudut 100-110o, tambahkan bantal dibawah sandaran punggung bila perlu
• Atur ketinggian kursi dengan posisi paha horisontal, sudut antara paha dan kaki usahakan 90o
• Apabila posisi kursi terlalu tinggi tambahkan footrest (penyangga kaki)
• Atur ketinggian penyangga lengan (Armrest), senyaman mungkin (sudut lengan + 90o). Usahakan agar bahu tidak tertarik keatas
• Selama bekerja posisi kaki lurus dibawah lantai
“Kaki jangan dilipat, agar aliran darah tidak terhenti dan kaki tidak mudah lelah”
• Ubahlah posisi duduk selama bekerja
“Duduk dengan posisi tetap selama bekerja akan mempercepat terjadinya nyeri punggung / Low Back Pain”
Description: 4

Keyboard dan Mouse
Posisi yang salah dalam pemakaian keyboard dan mouse bisa berakibat carpal tunnel syndrome (CTS), Beberapa hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari masalah tersebut adalah :
• Posisi keyboard usahakan lurus dengan lengan agar terasa nyaman saat bekerja, penggunaan rak untuk keyboard yang bisa diatur dianjurkan agar posisi keyboard menyesuaikan dengan tangan kita.
• Saat mengetik tangan geser ke kiri atau ke kanan sehinggga posisi jari tetap lurus, jangan paksa jari-jari meraih tombol huruf yang jauh sehingga posisi tangan kita tidak lurus
• Letakkan mouse sedekat mungkin dengan keyboard
• Untuk menggerakkan mouse pastikan posisi tangan tetap lurus, gunakan pergelangan tangan saat menggerakkan mouse.
Description: 5
Monitor
Posisi yang salah dalam mengatur monitor dapat menyebabkan mata cepat lelah dan rasa nyeri pada leher, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan monitor adalah sebagai berikut :
• Letakkan monitor dan keyboard tepat didepan pekerja
• Tinggi monitor diatur sedikit dibawah mata kita, monitor yang terlalu tinggi atau rendah akan menyebabkan nyeri pada leher dan pundak
• Jarak antara monitor dengan pekerja sepanjang tangan kita (45-50 cm), posisi monitor yang terlalu dekat dapat menyebabkan mata cepat lelah.
Description: 6
• Sudut monitor mengarah ke mata untuk menghindari sinar lampu yang silau.
• Apabila menggunakan kacamata baca (bifocal, progresive), turunkan monitor lebih rendah.
“Mengarahkan kepala ke atas bagi pengguna kacamata baca (bifocal/progressive) dapat menyebabkan nyeri pada leher”
• Apabila menyalin dokumen, letakkan sedekat dokumen tersebut didekat monitor / di bawah monitor, untuk mengurangi nyeri dileher karena terlalu banyak menoleh
Description: 7


Istirahat Sejenak (Break)
Bekerja di depan komputer tidak banyak melibatkan gerakan tubuh, dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan nyeri otot, untuk menghindarinya disarankan setelah 1 jam bekerja di depan komputer istirahat sejenak 5 – 10 menit, dan melakukan peregangan otot, sebagai berikut :
Peregangan tangan / lengan bawah
1. Turunkan lengan dan goyang-goyangkan.
Description: 8
2. Duduk di kursi, siku di atas dan kedua telapak tangan bertemu, naikkan kedua telapak tangan secara perlahan-lahan, ulangi sampai merasa terjadi peregangan.
Description: 9
3. Luruskan salah satu lengan dan tekuk, dengan menggunakan tangan lainnya tekuk secara perlahan-lahan sampai terasa regang kemudian buka telapak tangan dan dorong dengan tangan lainnya dengan mengenggam. Lakukan secara bergantian.
Description: 10
Peregangan Bahu / Lengan
1. Tarik salah satu lengan ke dada ke arah bahu yang berlawanan. Dengan tangan lainnya tarik perlahan-lahan menuju ke badan sampai terasa peregangan. Tahan posisi ini selama 7-10 menit. Lakukan secara bergantian dengan lengan lainnya.
Description: 11
2. Kepala rileks menghadap kedepan, Tekan bahu perlahan-lahan dan naikkan ke atas (ke arah telinga), tahan selama 1-2 detik (Posisi A). Regangkan bahu dengan menurunkan lengan, posisi jari mengarah kebawah. Ulangi dari posisi A ke posisi B
Description: 12
3. Letakkan kedua tangan dibelakang kepala, regangkan ke belakang perlahan-lahan,, sampai punngung sedikit melengkung. Tahan selama 6-10 detik, dan berhenti sejenak selama 5-10 detik dan ulangi.
Description: 13
Peregangan Punggung Atas
1. Rentangkan kedua tangan lurus di depan dada setinggi bahu, kunci telapak tangan menghadap ke luar tubuh
2. Jaga postur tubuh tegak menghadap ke depan sampai punggung dan bahu atas merasa ada peregangan, tahan selama 5-10 detik.
3. Angkat dan regangkan kedua lengan keatas, tetap pertahankan posisi lengan lurus dan kedua tangan terkunci. Jaga perut ketat agar punggung belakang tidak menekuk. Bernafas normal dan tahan sampai 10 detik.
Description: 14 








Peregangan leher
1. Duduk tegak dengan dagu lurus
2. Perlahan lahan tekuk kepada kearah bahu sampai terasa peregangan
3. Tahan selama 5 detik, ulangi dengan ke arah lainnya.
Description: 15
Mengistirahatkan Mata
Bekerja di depan monitor terus-menerus akan membuat mata cepat lelah, untuk menghindarinya dapat dilakukan dengan metode
20 – 20 – 20
Setelah didepan fokus monitor selama 20 menit, alihkan padangan mata ke obyek sejauh 20 ft (6 meter), selama 20 detik.
 Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivn-rlpsecdt5VZFwiLsSDpI8zxgWBsre9opi5FD2Tw0Tie8lMfDD_muMrAkEk7plux74yX9xqJCpNs2g_gvGMI2fnuL4lbbFqsncUtxRyHJ0WOelICiI9mozmuVHC_FYz_8j6PIk-_qmG/s1600/ergonomi2.jpg






 Wanita (16-18 th) 12-15 kg b. Organisasi kerja Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara : - Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun - Frekuensi pergerakan diminimalisasi - Jarak mengangkat beban dikurangi - Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi. - Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan. c. Metode mengangkat beban Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip : - Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung - Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan. Metoda ini termasuk 5 faktor dasar : o Posisi kaki yang benar o Punggung kuat dan kekar o Posisi lengan dekat dengan tubuh o Mengangkat dengan benar o Menggunakan berat badan d. Supervisi medis Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur. - Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya - Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan - Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan,khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumu


 Kelelahan/Fatique Setelah pekerjaan  melakukan pekerjaannya maka umumnya terjadi kelelahan, dalam hal ini kita harus waspada dan harus kita bedakan jenis kelelahannya, beberapa ahli membedakan/membaginya sebagai berikut :epala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat 1. Kelelahan fisik Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup. 2. Kelelahan yang patologis Kelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat gejalanya. 3. Psikologis dan emotional fatiquKelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis “mekanisme melarikan diri dari kenyataan” pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja akan mengurangi rangka kejadiannya di tempat kerja. 4. Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang mempunyai batas ketahanan, akan tetapi beberapa hal dibawah ini akan mengurangi kelelahan yang tidak seharusnya terjadi : · Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan ventilasi harus memadai dan tidak ada gangguan bising · Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan siang. · Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor. · Tempo kegiatan tidak harus terus menerus · Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau memungkinkan. · Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja. · Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja. · Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja · Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya ; - Pekerja remaja - Wanita hamil dan Pekerja yang telah berumur - Pekerja shift - Migrant. · Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zat stimulan atau zat addiktif lainnya perlu diawasi. Pemeriksaan kelelahan : Tes kelelahan tidak sederhana, biasanya tes yang dilakukan seperti tes pada kelopak mata dan kecepatan reflek jari dan mata serta kecepatan mendeteksi sinyal, atau pemeriksaan pada serabut otot secara elektrik dan sebagainya

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

© " Hudzaifah ", AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena