langit ...
kamu itu seperti atap, bukan hanya atap yang melindungi. Tapi Kau juga atap yang mengajarkan. Kau memperlihatkan padaku bahwa dunia ini ada dalam dua sisi, selalu ada gelap dan terang. dan bahwa tak ada gelap yang sanggup berlangsung selamanya dan tak ada pula terang yang mampu bertahan selamanya
kau mengajarkan padaku, bahwa sinar, mereka menjadi lebih berarti ketika aku tengah berada dalam kegelapan. Ya, kau menceritakannya lewat bintang-bintang itu
langit ...
Darimu aku pun memahami, bahwa bahagia dan sedih, bukan hal yang bisa jatuh begitu saja dalam hidupmu, mereka adalah hal yang harus kamu percayai adanya
kamu percaya kamu tengah bahagia apapun keadaanmu yang sekarang , maka kamu akan menjadi manusia yang penuh syukur.
Tetapi ketika kamu percaya hidupmu menyedihkan, maka kamu akan menjadi manusia yang lekat dengan ratapan, bahkan ketika kamu bukan seorang yang tengah dekat dengan kelaparan-falufu-
kamu itu seperti atap, bukan hanya atap yang melindungi. Tapi Kau juga atap yang mengajarkan. Kau memperlihatkan padaku bahwa dunia ini ada dalam dua sisi, selalu ada gelap dan terang. dan bahwa tak ada gelap yang sanggup berlangsung selamanya dan tak ada pula terang yang mampu bertahan selamanya
kau mengajarkan padaku, bahwa sinar, mereka menjadi lebih berarti ketika aku tengah berada dalam kegelapan. Ya, kau menceritakannya lewat bintang-bintang itu
langit ...
Darimu aku pun memahami, bahwa bahagia dan sedih, bukan hal yang bisa jatuh begitu saja dalam hidupmu, mereka adalah hal yang harus kamu percayai adanya
kamu percaya kamu tengah bahagia apapun keadaanmu yang sekarang , maka kamu akan menjadi manusia yang penuh syukur.
Tetapi ketika kamu percaya hidupmu menyedihkan, maka kamu akan menjadi manusia yang lekat dengan ratapan, bahkan ketika kamu bukan seorang yang tengah dekat dengan kelaparan-falufu-